Pesandan Nasehat Kh. Abdullah Syukri Zarkasyi dalam dunia pendidikan. Agustus 23, 2017. Kh. Abdullah Syukri Zarkasyi. Beliau adalah pimpinan pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo, perjuangan, pengabdian dan pengorbanannya kepada umat telah banyak membuahkan hasil yang sangat luar biasa. Ia adalah seorang guru yang tak pernah kenal lelah Biasanya kata-kata mutiara keluar atau dikutip dari ucapan seorang tokoh terkenal, termasuk ulama, penulis, negawaran, pemimpin dunia, sastrawan, wartawan, dan politikus. Koleksi Kata Mutiara Penuh Hikmah, Motivasi, dan Inspirasi ini bisa menjadi bahan teks untuk desain gambar, status update di media sosia, pesan WhatsApp, dll. 40 Kata Bijak Nouman Ali Khan Inspiratif Mutiara Hikmah Islami. Kata Bijak Abu Bakar As-Siddiq Sahabat Nabi menentramkan jiwa. 101 Kata bijak Umar bin khattab Penuh Makna Memotivasi. Barangsiapa mengaku dapat menggabungkan dua cinta dalam hatinya, yaitu cinta dunia sekaligus cinta Allah, maka dia telah berdusta. GemparkanMusik Indonesia, Kyai Gontor Rilis Lagu Berjudul "Akankah Dunia Rela" Kata Indonesia - Friday, 19 March 2021 Whatsapp Facebook Twitter. Kiai Gontor, KH Hasan Hasan Abdullah Sahal, kembali merilis sebuah lagu yang merupakan refleksi atas berbagai fenomena dunia yang terjadi saat ini. Lagu berjudul "Akankah Dunia Rela" ini Olehkerana halangan Bahasa Jepun, cukuplah sekadar 3 kata-kata hikmah Jepun berkaitan wang setakat ini. Barangkali pada masa akan datang boleh dikongsikan kata-kata hikmah yang berguna yang bukan sahaja boleh dijadikan peringatan bahkan boleh meningkatkan kosa kata Bahasa Jepun di sini. Sekadar perkongsian. Sayonara. Nahdengan begini maka kamu dapat kembali pada kondisi normal dan kembali menggebu untuk menjalani hidup selanjutnya. Desember 15 2018 Kata Mutiara. Memang bermacam macam Kata Kata Bijak Kyai Gontor. Gambar kata kata mutiara tentunya sangat cocok bagi kamu yang sedang ingin menemukan kembali semangat yang hilang. . JAKARTA — Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor KH Hasan Abdullah Sahal memberikan tiga nasihat kepada ratusan alumnus pesantren yang dikelolanya. Nasihat itu dia sampaikan dalam acara pelantikan pengurus Jilus Tis’inat atau kumpulan alumnus Gontor angkatan 90-an pada Ahad 7/3. Forum ini terdiri dari 11 angkatan mulai dari angkatan 1990 sampai dengan angkatan 1999 akhir. Dengan demikian, secara resmi Forum Jiilut Tis’iinaat dikukuhkan sebagai organisasi di bawah Pengurus Pusat Ikatan Keluarga Pondok Modern PP IKPM. Kiai Hasan mengibaratkan dirinya seperti seorang kakek yang sedang bercerita dengan cucunya. Kakek itu senang bercerita, tapi akan lebih senang lagi kalau yang diajak cerita itu mau mendengarkan, mengerti, mau mengerti, cocok dan bisa mengimbangi. “Alumni Gontor generasi tahun 1990-an adalah orang yang bias mengimbangi cerita kakek ini,” kata putra pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor KH Ahmad Sahal ini. Pertama, Gontor adalah “tarbiyah lil-hayah”, pendidikan untuk kehidupan. Inilah saatnya, kata Pak Kiai Hasan, anak-anak Gontor terus mengamalkan ajaran-ajaran Pondok di masyarakat. “Gontor telah memberikan anyaman, dan juga telah menganyam diri kalian. Gabungan dari anyaman Gontor dan anyaman diri kalian itulah yang mewujud dalam diri kalian sekarang ini, “ujarnya. “Anyamlah diri kalian untuk menjadi orang-orang yang bermanfaat, bukan hanya untuk diri kalian, tetapi untuk masyarakat,” tambahnya. Kedua, Gontor tidak hanya mengajarkan “ta’limul muta’allim”, bagaimana seorang santri menghargai ilmu dan gurunya, tetapi juga “ta’limul mu’allim”, bagaimana alumni Gontor mampu mentransfer nilai-nilai Gontor kepada masyarakat. Yakni untuk menjadi “mundzirul qaum”, penyeru, pengingat kebaikan dari masyarakat. “Ukurlah dirimu, sesuai kemampuanmu, sesuai kapasitasmu. Halakamru’un man lam yandzur wajhahu fil mir’ah, halakamru’un man lam ya’rif qadrahu’. Celakalah orang-orang yang tidak tahu kapasitas dirinya sendiri,” jelas Kiai Hasan. Ketiga, alumni Gontor harus menjadi dirinya sendiri, dan percaya dengan kemampuanmu. “Jangan jadi orang yang rendah diri, dan jangan pula jadi orang yang GR Gede Rumongso. Kalau kamu jadi orang yang GR Gede Rumongso, maka kamu akan menjadi RG Rai Gedek,” jelasnya. Akbar Zainudin, Alumni Gontor angkatan 1991, yang dilantik sebagai Presiden Forum Jiilut Tis’iinat dalam sambutannya mengatakan bahwa forum ini adalah untuk memaksimalkan potensi dan sumber daya anggota secara maksimal. “Forum ini juga didirikan sebagai sarana silaturahim, networking, sharing, dan menyebarkan informasi dari Pondok Modern Gontor dan IKPM yang cabangnya tersebar di seluruh Indonesia,” ujarnya. Sebagai organisasi baru, menurut Akbar, program kerja yang ada di depan mata adalah menyusun AD/ART organisasi, membuat basis data anggota, dan berbagai program pemberdayaan untuk anggota. Sementara itu, dalam sambutannya, Ketua Umum PP IKPM, KH Drs Ismail Budi Prasetiyo mengarahkan, Forum Jiilut Tis’iinaat ini lahir dari IKPM, semua anggotanya juga anggota IKPM, karena itulah AD/ART organisasi tidak boleh menyimpang dari AD/ART IKPM. Karena itulah, pengurus Forum Jiilut Tis’iinaat harus membaca AD/ART IKPM sebelum membentuk AD/ART organisasi. Ustadz Ismail juga berpesan agar terjalin koordinasi dengan IKPM setempat, baik di dalam maupun luar negeri pada saat mengadakan acara. “Forum Jiilut Tis’iinaat harus mampu menguatkan organisasi induknya, yaitu IKPM,” jelasnya. AJARAN KYAI GONTOR BEST SELLER – Buku ini berisi 72 prinsip hidup dan wejangan KH. Imam Zarkasyi 1901-1985 yang di-syarah dijelaskan dengan baik oleh putra bungsunya sendiri, Muhammad Ridlo Zarkasyi. Kita bisa menemukan berbagai ungkapan atau kutipan yang inspiratif untuk menjadi pribadi yang unggul, mandiri dan berjiwa enterpreneur, namun tetap dalam kerangka spirit islam. Barangkali, inilah salah satu buku yang paling lengkap dan bernas menjelaskan secara tidak langsung “rahasia sukses” di balik pendidikan Pondok Modern Gontor sehingga melahirkan alumni-alumni yang berhasil berkiprah di masyarakat dan tersebar di seluruh dunia. “Orang dikatakan kyai atau ulama karena keluasan ilmunya. Ada juga, orang yang dikatakan kyai karena akhlaknya. Tetapi untuk pribadi KH. Imam Zarkasyi, kami mendapatkan kesan bahwa beliau dikatakan kyai oleh sebab ilmu dan akhlaknya.” — Dr. KH. Idham Cholid, Alumni Gontor tahun 1943, Wakil Perdana Menteri Kabinet Ali Sastroamidjojo II dan Kabinet Djuanda 1956-1959 Siapa penulis buku ini? Ditulis oleh Muhammad Ridlo Zarkasyi selaku putra dari KH. Imam Zarkasyi 1901-1985 Muhammad Ridlo Zarkasyi merupakan didikan langsung KH. Imam Zarkasyi Quotes “Hidup itu perjuangan, hidup tanpa perjuangan bukan hidup namanya.” “Kepintaran itu tidak ada hubunganya dengan kekayaan, maka belajarlah bukan untuk kekayaan tetapi “lillahi ta’ala” hanya untuk Allah, “li i’laai kalimatillah” untuk menegakkan kalimat Allah.” “Pendidikan kolonial bertujuan untuk untuk menjadikan anak didik sebagai pegawai, sedangkan pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan rakyat.” Kh. Hasan Abdullah Sahal Beliau adalah pimpinan pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo, seseorang yang banyak memberikan berbagai teladan, inspirasi dan motivasi kepada santri-santrinya. Beliau adalah putera keenam dari Kh. Ahmad Sahal. Banyak kata-kata mutiara yang beliau psampaikan untuk membangkitkan jiwa semangat, perjuangan, dan keikhlasan para pemuda, selain itu pula banyak nilai dan filsafat yang beliau sampaikan tentang pengajaran dan pendidikan yang dapat kita amalkan. Menjadi baik jangan menunggu, mengajak atau diajak, pahala terbuka untuk semua disetiap waktu dan tempat. Jadilah kau terbaik, berbuat terbaik dan akhirnya mendapatkan hasil yang terbaik. Kh. Hasan Abdullah Sahal Manusia itu punya DIRI, punya JATI DIRI, dengan jati diri ia MEMBINA DIRI, karena membina diri ia jadi punya HARGA DIRI, sadar punya harga diri seharusnya ia TAHU DIRI, tapi terkadang ia tak tahu diri, lalu buru-buru UNJUK DIRI, kecewa ternyata unjuk diri membuatnya LUPA DIRI, dan tidak sedikit yang akhirnya BUNUH DIRI. Kh. Hasan Abdullah Sahal Kalau kamu tidak lebih baik daripada saya, lebih baik kamu tidak usah lahir, dan saya tidak usah mati. Hanya nambah jatah beras saja. Kh. Hasan Abdullah Sahal Banyak orang yang berpikir bagaimana mencari hidup yang baik, tapi mereka lupa bagaimana mencari mati yang baik. Kh. Hasan Abdullah Sahal Lebih baik kita merangkak tapi jalan kedepan, daripada kita berlari tapi diam ditempat. Kh. Hasan Abdullah Sahal Kita harus berani menyatakan kebenaran, bukan membenarkan kenyataan. Kh. Hasan Abdullah Sahal Anak-anakku! berhati-hatilah! Waspadalah! Orang yang tidak punya harta, akan mencari harta. Orang yang tidak punya muka akan mencari muka. Kalau kekuasaanmu berpotensi untuk membuatmu berbuat dzholim, ingatlah! kekuasaan dan kemampuan Allah. KuasaNya melebihi segala yang kamu kuasai. Kh. Hasan Abdullah Sahal Lebih baik kamu menangis karena berpisah sementara dengan anakmu yang menuntut ilmu agama, daripada kalau kamu sudah tua nanti menangis karena anak-anak kamu lalai dalam urusan akhirat. Kh. Hasan Abdullah Sahal Ketika melihat murid-murid menjengkelkan dan melelahkan, maka hadirkanlah gambaran bahwa diantara satu dari tangan mereka, kelak akan menarik tangan kita menuju surga. Selamat berjuang, wahai guru! Kh. Hasan Abdullah SahalLebih baik kita memiliki pekerjaan yang banyak sampai ada yang tidak dapat kita kerjakan, daripada kita tidak memiliki pekerjaan sehingga mencari-cari pekerjaan. Kh. Hasan Abdullah Sahal Anak-anak yang baru masuk Gontor banyak yang masih kecil fisiknya tetapi Insya Allah besar jiwanya, tinggi semangatnya, kuat niatnya, suci hatinya, luhur cita-citanya, tidak kalah dengan yang besar-besar fisiknya. Kh. Hasan Abdullah SahalBergerak tepat waktu, diam tepat waktu. Mulai pada waktunya, selesai pada waktunya. Kh. Hasan Abdullah SahalSeharusnya pemimpin itu mau dan mampu menyelesaikan masalah, bukan pintar mengajar dan mengoreksi seperti pengajar disekolah. Kh. Hasan Abdullah SahalYang jauh itu WAKTU, yang dekat itu KEMATIAN, yang besar itu NAFSU, yang berat itu MEMIKUL AMANAT, yang mudah itu BERBUAT DOSA, yang panjang itu AMAL SHOLEH adapun yang indah itu SALING MEMAAFKAN. Kh. Hasan Abdullah SahalBanyak orang bertitle tetapi tidak berkualitas, dan banyak orang berkualitas walaupun tidak bertitle. Maka, jadilah orang yang bertitle dan berkualitas. Kh. Hasan Abdullah SahalMemberikan sedeqah disaat lapang itu biasa, tapi memberikan sedeqah saat sulit itu bagus, dan mulia. Maka keterbatasan diri tidak boleh membuat orang tidak berbuat kebaikan. Kh. Hasan Abdullah SahalAlhamdulillah, dengan beberapa motivasi beliau kita dapat menambah semangat perjuangan dijalan Allah SWT, silahkan dicomment bagi teman-teman Alumni Gontor atau siapapun yang masih menyimpan kata-kata mutiara beliau, dan share apabila bermanfaat dalam pengabdian umat. Jazakallahu Khairan ï»żKompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Tulisan ini merupakan dedikasi dan penghormatan untuk alm Imam Zarkasyi, ulama besar dan salah seorang Trimurti pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor PMDG Ponorogo Jawa Timur. Semoga Allah senantiasa merahmati dan memberkahinya dengan Imam Zarkasyi, lahir di Desa Gontor Ponorogo Jawa Timur, pada 21 Maret 1910 dan wafat pada 30 April 1985 usia 75 tahun. Ayah dan ibunya berdarah ningrat Jawa Ulama. Leluhurnya adalah Kyai Ageng Mohammad Besari pendiri Pondok Tegalsari yang sangat masyhur di abad ke-18-19. Dalam dirinya pun mengalir darah Sultan Kasepuhan Cirebon dari nasab sang ayah. Namun kerendahan hati dan rasa tawadhu’, begitu tampak dalam pribadi dan kesehariannya. Ulama besar ini enggan memberi embel-embel “Raden”, “Ustad” atau “Kyai” pada namanya. Sebutannya sederhana saja, “Pak Zar”. Pakaian kebesarannya cukup sarung, jas dan peci hitam, tanpa jubah dan sorban yang melilit-lilit kepala. Bahkan seringkali berkaos oblong, berbekal paku dan palu, Pak Zar berkeliling memperbaiki sendiri barang-barang Pondok yang rusak, tanpa bantuan tukang. Bagi Pak Zar, sederhana bukan berarti miskin. Sebait kata-kata ini akan selalu dikenang para santri dan alumninya “Jika santri-santriku melihat bahwa apa yang kami makan, kami pakai, dan kami tempati lebih enak daripada yang santri-santriku rasakan, silakan protes!”. Adakah kita saksikan pada para pemimpin kita hari ini?... Pesantren Gontor adalah tempat untuk menyemai, memupuk serta menanam rasa keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian, ukhuwah, dan kebebasan. Menurut Pak Zar, sebuah institusi pendidikan yang baik dan konsisten, pasti akan menghasilkan sesuatu yang baik dan konsisten pula dan itu harus dimulai dari niat yang lurus. Inilah doa beliau saat pertama kali mendirikan Pondok Modern Gontor “Ya Allah, kalau sekiranya perguruan yang saya pimpin ini tak akan memberikan faedah-faedah kepada masyarakat, lenyapkanlah ia segera dari pandangan saya”.Niat dan doa kyai yang ikhlas ini, ternyata langsung dijawab kebaikan oleh Allah. Pondok Modern Darussalam Gontor, bukannya lenyap dari muka bumi, tapi justru hidup hingga kini. Gontor bukan hanya hidup sendiri, ia bahkan mampu melahirkan "anak-anaknya" di seantero nusantara bahkan sampai ke mancanegara. Ratusan pesantren cabang dan alumni Gontor dapat kita saksikan sekarang, tentu dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Pak Zar, apalah artinya sebuah iklan, brosur, dan spanduk promosi yang bombastis, bahwa sekolahnya atau pesantrennya unggul dalam A, B, C, tapi pada kenyataannya jauh dari yang diiklankan. Baginya mudah saja, siapa yang percaya dan taat kepada Pondok, silakan datang dan belajar di Gontor. Tapi siapa yang tidak percaya dan tidak taat, silakan pergi. Gontor membuktikan konsistensinya itu saat “mengusir” orang santri pada “peristiwa hitam” 19 Maret 1967 Persemar dan hanya 400an santri yang dipanggil kembali untuk belajar. Apa kata pak Zar? “Sekalipun tinggal seorang murid, Gontor akan saya teruskan. Kalaupun tidak ada yang mau belajar, saya akan mengajar manusia dengan pena”. Setiap kali akan menandatangani surat pengusiran seorang santri, air mata Pak Zar menetes, teringat anak itu dan orang tuanya, dengan lirih beliau berkata “Anak itu harus saya usir, mudah-mudahan dia menjadi lebih baik, setelah keluar dari Gontor”.Sejak program KMI Gontor dibentuk di tahun 1936, Pak Zar dengan penuh kasih sayang mendidik langsung para santri, siang dan malam. Baginya, pendidikan lebih utama dari pengajaran. Sejak didirikan sampai sekarang, Gontor merumuskan kurikulumnya sendiri, mandiri, dan yang pasti tidak gonta-ganti. Tak ada campur tangan dari para menteri yang silih datang berganti dengan kurikulumnya sendiri-sendiri. Tak pernah ada kata intervensi, sekalipun sang menteri adalah alumni Gontor tak pernah mengenal UN Ujian Nasional! Ujian untuk para santrinya selalu dilaksanakan dalam bentuk ujian lisan dan essai, tak pernah ada soal pilihan ganda di kamus Gontor. Kata pak Zar, “Ujian itu untuk belajar, bukan belajar untuk ujian”. Sekali-kali, berkunjunglah ke Gontor saat ujian semester berlangsung. Lihatlah aura belajar dan suasana ujian yang sangat menakjubkan!.Puluhan tahun ijazah Gontor tak diakui di dalam negeri, lulusannya ditolak sana-sini saat akan mendaftar Perguruan Tinggi Negeri. Namun anehnya, sejak dulu berbagai pemerintah luar negeri memberi apresiasi pada alumni Gontor. Mesir 1957 Arab Saudi 1967 dan Pakistan 1991 mengakui ijazah alumni Gontor sejak lama. Bagaimana dengan pemerintah Indonesia? Negeri ini baru mengakui ijazah Gontor di tahun 2000, setelah 75 tahun!. “Kamu jangan minder, takut, atau kecil hati. Sampaikan dengan jujur dan ikhlas, orang pun akan menerima dengan baik”. Begitu nasehat Pak Santri Gontor, Kini Profesor Doktor 1 2 Lihat Humaniora Selengkapnya Pondok Modern Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, adalah nama besar di dalam dunia pendidikan Indonesia. Berdiri sejak 1926, keberadaan Gontor tak bisa dilepaskan dari salah satu pendirinya, Imam Zarkasyi 1901-1985 Buku yang berisi kumpulan prinsip hidup ini tak ubahnya seperti kompas rujukan arah yang selalu dipegang oleh para santri Gontor dan alumni-alumninya. Sebuah “rahasia sukses” di balik pendidikan Gontor melahirkan alumni-alumninya yang berhasil di berbagai bidang. Dikutip dan dijelaskan ulang oleh anak bungsunya sendiri, M. Ridlo Zarkasyi, buku ini wajib dibaca tidak saja oleh para santri, pelajar, dan calon entrepreneur, tapi juga oleh para guru dan orangtua sebagai nasihat untuk anaknya.

kata kata hikmah kyai gontor