Yangtermasuk dalam bagian ini yaitu bukti kas masuk, kas keluar, dan memo. 2. Bukti Transaksi Eksternal. Sebaliknya, bukti ini ditujukan untuk berbagai pihak di luar perusahaan. Yang termasuk sebagai bukti transaksi eksternal yaitu kwitansi, faktur, nota kontan, nota debet, nota kredit, cek, bilyet giro, dan rekening koran.
danharga pokok barang Rp 1.500 Piutang/Kas Penjualan 4.000 4.000 Piutang/Kas Penjualan HPP Persediaan Barang Dagang 4.000 1.500 4.000 1.500 4. Pada akhir tahun Mutlak harus dilakukan inventarisasi fisik karena tanpa inventarisasi fisik barang, tidak dapat diketahui persediaan yang ada Tanpa inventarisasi sudah dapat
1BAB 3 ANALISIS SISTEM PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG PADA PT. BUANA PENTA PRIMA 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Buana Penta Prima merupakan perusahaan yang Author: Utami Wibowo. 106 downloads 396 Views 492KB Size. Report.
Penjualankredit akan meningkatkan pendapatan dari perusahaan pada periode tersebut dengan resiko adanya kemungkinan tidak tertagihnya piutang tersebut. Contoh soal penghapusan piutang tak tertagih terjadi pada PT Masraffi yang mempunyai piutang terhadap PT Rafinternet sebesar Rp 600.000.000.
SoalTentang Piutang : Pengertian Dan Contoh Soal Piutang Wesel Dalam Akuntansi : Pada agustus 2009 pt rahadian melakukan penjualan kredit kepada. 04 Sep, 2021 Posting Komentar Dalam buku besar pt gunung selatan per 31 desember 2004, akun piutang dagang menunjukan saldo rp 152.500.000,00dan akun penyisihan kerugian piutang kredit .
PencatatanTransaksi Penjualan Kredit . 14 b. Kasir akan menerima kas dari anggota atau konsumen. penjualan pada PRIMKOP Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi terdiri dari dokumen yang terkait kegiatan penjualan dan fungsi setiap bagian terkait sebagai penggerak kegiatan penjualan barang di instansi, yang mana arus alir dokumen tersebut
. - Audit memiliki dua pengujian yaitu pengujian substantif dan pengendalian. Kali ini akan membahas audit siklus pendapatan penjualan kredit dengan pengujian pengendalian. Dikutip dari buku Auditing Buku 2 2002 oleh Mulyadi, siklus pendapatan adalah siklus yang terdiri atas transaksi penjualan barang atau jasa, baik secara tunai, kredit, retur penjualan, pencadangan kerugian piutang, dan penghapusan piutang. Audit siklus penjualan kredit dalam pengujian pengendalian memiliki berbagai prosedur yang terdiri atas Prosedur order penjualan Prosedur persetujuan kredit Prosedur pengiriman barang Prosedur penagihan Prosedur pencatatan piutang Prosedur pencatatan pendapatan penjualan kredit Prosedur pencatatan kos produr jadi yang dijual Baca juga Mengenal Teknik Audit dengan Alat Bantu Komputer TABK Audit dalam siklus pendapatan penjualan kredit kali ini juga tidak beda dengan siklus audit pada umumnya. Siklus ini juga memiliki tujuan sebagai berikut Kelompok Asersi Tujuan Audit terhadap Golongan Transaksi Tujuan Audit terhadapSaldo Akun Keberadaan atau keterjadian Transaksi penjualan kredit mencerminkan menyerahkan produknya kepada customer selama audit berlangsung. Piutang usaha mencerminkan jumlah yang terutang oleh customer pada tanggal neraca. Kelengkapan Semua transaksi penjualan terjadi saat audit berlangsung. Piutang usaha mencakup semua klaim ke customer selama tanggal neraca. Hak dan Kewajiban Entitas punya hak atas piutang dan kas sebagai hasil transaksi siklus pendapatan. Piutang usaha di tanggal usaha mencerminkan klaim resmi entitas ke customer. Penilaian atau alokasi Semua transaksi penjualan dicatat dalam jurnal, diringkas, dan diposting ke akun yang benar. Piutang usaha mencerminkan klaim baik tanggal neraca sesuai jumlah buku pembantu piutang. Penyajian dan pengungkapan Rincian transaksi penjualan mendukung penyajian angka penjualan dalam laporan keuangan baik klasifikasinya dan pengungkapannya. Piutang usaha diidentifikasi dan diklasifikasi dengan semestinya dalam neraca. Tahapan pengujian pengendalian Perancangan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap siklus pendapatan memiliki tahapan. Tahapan dalam perancangan ini terbagi menjadi beberapa, di ataranya sebagai berikut Baca juga Audit dalam Lingkungan Sistem Informasi Komputer Fungsi Fungsi dalam program ini terbagi menjadi fungsi penjualan, kredit, gudang, pengiriman, penagihan, pencatat piutang, akuntansi biaya, dan akuntansi umum. Berikut penjelasannya Fungsi penjualan memiliki tanggung jawab dalam hal penerimaan surat order customer dan mengedit order dari customer untuk menambah informasi yang belum ada. Dalam fungsi penjualan ini memiliki istilah membuat back order saat diketahui tidak ada sediaan untuk memenuhi order dai customer. Fungsi kredit memiliki tanggung jawab dalam hal meneliti status kredit customer dan membantu memberikan otorisasi pemberian kredit ke customer. Fungsi gudang bertanggung jawab dalam menyimpan barang dan menyiapkan barang atas dasar surat order. Fungsi penagihan bertanggung jawab dalam hal membat dan mengirimkan faktur penjualan. Fungsi pencatatan piutang memiliki tanggung jawab dalam hal mencatat piutang yang timbul dari transaksi. Fungsi akuntasi biaya memiliki tanggung jawab dalam hal mencatat kos produk jadi. Fungsi akuntansi umum bertanggung jawab dalam hal mencatat transaksi penjualan kredit dan penjualan tunai. Fungsi penerimaan barang memiliki tanggung jawab dalam hal menerima barang baik dari transaksi atau retur. Dokumen Dokumen dalam program ini memiliki duakategori yaitu sumber dan pendukung. Dokumen sumber yang dimaksudkan seperti faktur penjualan. Sedangkan dokumen pendukung seperti surat order pengiriman dan surat muat. Dalam dokumen pendukung khususnya surat order memiliki kategori sendiri seperti surat order pengiriman, tembusan kredit, surat pengakuan, surat muat, slip pembungkus, tembusan gudang, arsip pengawasan pengiriman, dan arsip indeks silang. Baca juga 4 Tahap-tahap Audit atas Laporan Keuangan Catatan Akuntansi Catatan akuntansi yang digunakan dalam siklus penjualan kredit yaitu jurnal penjualan, jurnal umum, buku pembantu piutang, buku pembantu sediaan, dan buku besar. Berikut ini jurnal dan akun yang digunakan dalam siklus pendapatan sebagai berikut Jurnal Penjualan Akun yang digunakan dalam jurnal ini yaitu Piutang Usaha D Pendapatan Penjualan K Jurnal Umum Akun yang digunakan dalam jurnal ini yaitu Kos Produk yang Dijual D Sediaan Produk Jadi K Buku pembantu piutang memiliki fungsi mencatat bertambahnya piutang debitur tertentu berdasarkan dokumen sumber faktur penjualan Buku pembantu sediaan memiliki dungsi mencatat kos produk jadi tertentu yang dijual berdasarkan dokumen sumber faktur penjualan. Buku besar yang berkaitan dalam program ini adalah buku besar yang isi akunnya piutang usaha, pendapatan penjualan, kos produk yang dijual, dan sediaan produk jadi. Baca juga Kertas Kerja Audit Jenis dan Tujuan Aktivitas pengendalian sistem informasi akuntansi penjualan kredit Aktivitas yang berkaitan untuk mendeteksi salah saji sebagai berikut Penggunaan surat order penjualan diotoriasai setiap penjualan Fungsi pemebri otorisasi kredit mengecek semua customer baru Penentu customer ada di daftar customer telah disetujui Pengecekan batas kredit sebelum penjualan dilakukan Barang dikeluarkan dari gudang hanya atas dasar surat order pengiriman Pengamatan aduit siklus penjualan kredit ini dilakukan dengan prosedur persetujuan penjualan, pengiriman, penagihan, dan pengiriman piutang. Pengamatan ini biasanya ditujukan untuk membuktikan pemishan tiga fungsi pokok, setiap transaksi penjualan kredit dilakukan lebih dari unit organisasi tercipta adanya pengecekan intern dalam setiap transaksi. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Kali ini akan membahas metode pencatatan piutang beserta beserta contohnya dengan lengkap dan jelas. Apakah Anda memiliki piutang? Atau Anda mungkin sedang bingun dalam membuat piutang? Apa sih piutang? Pengertian Penghapusan PiutangMetode – metode yang ada dalam piutang Macam-macam piutang ada 2 diantaranya Penilaian PiutangPengakuan dan pencatatan kerugian piutang Pengertian Penghapusan Piutang Penghapusan piutang bad debt adalah kerugian yang harus ditanggung perusahaan karena adanya piutang yang tidak dapat ditagih. Piutang tidak dapat ditagih selain karena peminjam memiliki kondisi yang menyulitkannya membayar, juga dapat disebabkan karena tidak dibuatnya kontrak atau perjanjian yang jelas dan dilindungi hukum. Ketika perusahaan hendak melakukan penghapusan piutang, perlu dilakukan berdasarkan metode penghapusan piutang. Menurut Zaki Baridwan, metode penghapusan piutang adalah “piutang usaha yang tidak mungkin dapat ditagih, seperti debiturnya bangkrut, meninggal, pailit dan lain-lain harus dihapuskan sehingga akan menjadi biaya bagi perusahaan. Menurut Mas’ud Machfoedz, 1999 Piutang adalah klaim terhadap pihak lain agar pihak lain tersebut membayar sejumlah uang atau jasa dalam waktu paling lama satu tahun atau satu periode akuntansi, jika periode tersebut lebih lama dari satu tahun. Atau dalam istilah lain Piutang bisa dikatakan tagihan kepada orang per orang atau perusahaan dimana mereka sudah melakukan pembelian barang atau memanfaatkan jasa perusahaan kita secara kredit. Atau bisa dikatakan piutang timbul karena adanya penjualan secara kredit, dan jangka waktu piutang bisa jangka pendek kurang dari satu tahun atau jangka panjang lebih dari satu tahun tergantung dari kesepakatan antara kedua belah pihak. Metode – metode yang ada dalam piutang Metode Langsung Metode penghapusan piutang langsung disebut juga direct method. Dalam metode langsung, penghapusan piutang baru akan dicatat dalam pembukuan ketika piutang sudah benar-benar dinyatakan tidak dapat ditagih lagi. Metode ini biasanya digunakan oleh perusahaan kecil atau perusahaan yang tidak dapat memperkirakan penghapusan piutang atau piutang tak tertagih dengan tepat. Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya tidak melakukan perhitungan akan kerugian piutang tak tertagih pada tiap akhir periode pembukuan atau pencatatan keuangan. Namun kerugian piutang tersebut baru dicatat ketika sudah benar-benar pasti tidak dapat ditagih. Metode Cadangan Metode penghapusan piutang cadangan disebut juga allowance method. Dalam metode cadangan, perusahaan perlu melakukan penaksiran terhadap piutang tak tertagih pada tiap akhir periode pembukuan. Metode ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang memiliki skala besar yang terbiasa mencatat perkiraan atau estimasi piutang yang tak dapat ditagih. Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang menyangkut piutang adalah Jurnal Penjualan, catatan ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penjualan kredit. Jurnal Retur Penjualan, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi retur penjualan. Jurnal Penerimaan Kas, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penerimaan kas dari debitur. Kartu Piutang, catatan akuntansi ini digunakan untu mencatat mutasi dan saldo piutang kepada debitur. Tugas fungsi akuntansi dalam hubungannya dengan pencatatan piutang adalah Menyelenggarakan catatan piutang kepada setiap debitur, yang dapat berupa kartu piutang yang merupakan buku pembantu piutang, yang digunakan untuk merinci rekening kontro piutang dalam buku besar, atau berupa arsip faktur terbuka open invoice file, yang berfungsi sebagai buku pembantu piutang. Menghasilkan pernyataan piutang account receivable statement secara periodik dengan mengirimkannya kesetiap debitur. Menyelenggarakan catatan riwayat krredit setiap debitur untuk memudahkan penyediaan data guna memutuskan pemberian kredit kepada pelanggan dan guna mengikuti data penagihan dari setiap debitur. Macam-macam piutang ada 2 diantaranya Piutang usaha Yaitu tagihan yang timbul dari kegiatan penjualan usaha utama perusahaan. b. Piutang lain-lain Yaitu tagihan yang timbul selain dari piutang usaha, diantaranya piutang bunga, piutang dividen, uang muka perusahaan cabang/anak. Penilaian Piutang Menurut Budi Prijanto, SE., MMSI, penilaian piutang yang akan disajikan dalam laporan keuangan meliputi Pengakuan piutang mula-mula Taksiran jumlah kerugian piutang Piutang yang tidak sepenuhnya dikuasai perusahaan atau piutang yang digunakan untuk mencarai dana. Kita bahas satu-satu Pengakuan piutang mula-mula; ada tiga cara untuk mengakui piutang yaitu a. Metode kotor, mengakui jumlah piutang sebesar penjualan tanpa dipengaruhi oleh potongan yang akan diberikan. Apabila debitur ternyata mengambil potongan, maka akan diakui sebagai pengurang jumlah penjualan. b. Metode bersih; mengakui jumlah piutang setelah dikurangi potongan penjualan. Apabila ternyata debitur tidak memanfaatkan potongan, maka akan mengakibatkan timbulnya kelebihan pembayaran atas piutang. Kelebihan ini diakui sebagai penghasil lain-lain/diluar operasi. c. Metode cadangan; mengakui jumlah piutang sebesar jumlah sebelum dikurangi potongan, tapi penjualan diakui sebesar setelah dikurangi potongan. Selisihnya dicatat sebagai “cadangan potongan penjualan”. Contoh 1. Pada tanggal 5 April 2010 PT. Liesti menjual barang dagang dengan syarat termin 2/10-n/30 dengan harga Rp 10 juta. 2. Pada tanggal 14 April 2010 diterima pelunasan piutang dari penjualan barang dagang tanggal 5 April 2010. Penyelesaian Taksiran Jumlah Kerugian PiutangPiutang yang disajikan dalam Laporan Keuangan merupakan piutang bersih yang diperkirakan bisa direalisasi atauu bisa ditagih Net Realizable Value. Oleh karena itu harus ada prediksi terhadap jumlah piutang yang tidak tertagih. Dan piutang yang tidak bisa tertagih itu diakui sebagai kerugian piutang. Untuk menentukan besarnya piutang yang wajar perlu dibentuk cadangan penghapusan piutang allowance for bad Debt. Menurut Budi Prijanto, SE., MMSI, ada 3 cara menaksir besarnya cadangan penghapusan piutang yaitu → Menggunakan analisis umur piutang aging Schedule PT. Liesti pada tanggal 31 Desember 2011 mempunyai data tentang piutang sbb → Taksiran dari saldo akhir piutang di Neraca Contoh Dari data piutang PT. Liesti diatas bahwa piutang debitur A sebesar Rp 2 juta, ditaksir 5% tak tertagih, maka cadangan kerugian piutang adalah sebesar 5% x Rp 2 juta = Rp → Taksiran dari jumlah penjualan kredit selama satu periode. Contoh PT. Liesti menjual barang selama satu tahun sebesar Rp terdiri dari penjualan tunai Rp dan sisanya kredit. Misalnya cadangan piutang ditetapkan 2% maka cadangan kerugian piutangnya adalah = 2% x Rp 100juta – 40juta = Rp Pengakuan dan pencatatan kerugian piutang 1. Metode Langsung Direct Write Off, kerugian piutang diakui dan dicatat ketika debitur sudah tidak mungkin lagi membayar utangnya. Misal Debitur A tidak bisa membayar utangnya sebesar Rp 2juta maka jurnalnya adalah Kerugian Piutang Rp 2 juta Piutang Debitur A Rp 2 juta Apabila Debitur A menyatakan membayar kembali utangnya maka → Apabila pernyataan itu disampaikan dalam tahun yang sama dengan dilakukannya penghapusn piutang maka dilakukan jurnal pembatalan di-revers. Tinggal membalik jurnal diatas. → Apabila pernyataan disampaikan dalam tahun sesudahnya dilakukan penghapusan piutang maka, jurnalnya Piutang Debitur A Rp 2 juta Laba Piutang tak tertagih Rp 2 juta 2. Metode Cadangan Allowance for Uncollectible Method, menentukan kerugian putang pada tanggal laporan keuangan dengan memperkirakan jumlah tertentu yang tidak bisa ditagih. 3. Misal Debitur A mencadangkan kerugian piutang sebesar Rp 2juta maka jurnalnya Jurnalnya adalah → Pada Waktu ditentukannya cadangan kerugian piutang Kerugian Piutang Rp 2juta Cadangan kerugian piutang Rp 2juta → Apabila timbul piutang tak tertagih Cadangan Kerugian Piutang Rp 2 juta Piutang Rp 2juta → Apabila piutang debitur telah dihapus membayar kembali Piutang Debitur A Rp 2 juta Cadangan kerugian piutang Rp 2juta Bagi perusahaan yang senang melakukan spekulasi, maka piutangyang belum jatuh tempo atau belum dibayar oleh penerima jasa atau pembeli produk perusahaan, maka biasanya perusaan melakukan hal-hal sebagai berikut Menjaminkan piutang assignment Menjual piutang factoring Menggadaikan piutang pledging Kita bahas satu demi satu penjelasan diatas. Menjaminkan Piutang Assignment Perlu kita pahami istilah – istilah dalam hal ini. Kalau belum mengetahui arti bahasa secara umum bisa dilihat di kamus akuntansi. Bagi perusahaan yang melakukan penjaminan piutang dinamakan Assignment sedangkan Penjamin piutang dinamakan assignor misalnya bank. Dalam hal ini perusahaan akan menjaminkan piutang kepada bank yang bertugas sebagai penjamin dan perusahaan assignment akan mengangsur kepada assignor apabila piutang sudah tertagih, meliputi pokok pinjaman, biaya pinjaman, dan biaya yang sudah dijaminkan akan mengurangi jumlah aktiva lancar modal kerja didalam Neraca. Piutang yang dijaminkan harus dicantumkan secara jelas untuk menunjukkan terbatasnya penguasaan perusaan atas piutang tersebut. Contoh Pada tanggal 5 April 2011 PT. LIES menjaminkan piutang sebesar Rp dengan memperoleh pinjaman bank “EMAK” sebesar Rp bungan 10% per tahun dari saldo akhir tahun utang berjalan, beban biaya Rp Jurnal 5 April Kas Rp Biaya Pinjaman Rp Utang atas jaminan piutang Rp – jurnal pada saat menerima dana dari bank atas menjaminkan piutang Piutang dijaminkan Rp Piutang Rp jurnal mengakui piutang dijaminkan dengan mengurangi piutang pada Neraca Pada tanggal 5 Mei 2011, piutang dibayar ke perusahaan sebesar Rp dan perusahaan membayarkannya ke bank ditambah bunga. Jurnalnya 5 Mei Kas Rp Piutang dijaminkan Rp jurnal pada saat menerima pembayaran piutang dari buyer 5 Mei Utang atas jaminan piutang Rp Biaya Bunga Rp Kas Rp jurnal ketika perusahaan membayarkan dana yang sudah tertagih kepad bank dengan disertai bunga bank yang sudah disepakati. Biaya bunga = x 10%/12 = Rp Ingat bahwa bunga didasarkan pada saldo piutang akhir yang dijaminkan ke bank. Penyajian dalam neraca adalah Aktiva Lancar Piutang Rp xxxx Piutang dijaminkan Rp Piutang atas jaminan Rp Rp + Rp Apabila utang atas jaminan dilunasi sebelum debitur melunasi piutangnya maka akun piutang yang dijaminkan dibatalkan. Piutang Rp xxxx Piutang dijaminkan Rp xxxx Penjualan Piutang Factoring Apabila perusahaan menjual piutang untuk mendapatkan dana, maka hak tagih berpindah tangan kepada kreditor sebagai penerima jaminan piutang dari perusahaan. Dalam hal ini piutang yang diakui sebesar piutang bersih yang sudah dikurangi dengan potongan dan cadangan retur atas barang yang rusak maupun yang dikembalikan karena tidak sesuai dengan pesanan dan cadangan penghapusan piutang tidak tertagihnya piutang. Dalam hal ini pembeli piutang erusahaan akan membayar sebagian saja. Dan rekening piutang didalam neraca dihapus. Contoh Pada tanggal 5 April 2011 PT. LIES menjual piutang sebesar Rp kepada bank “EMAK” , dan bank EMAK membayar sebesar Rp discont 5%, sedangkan Rp 5juta-4juta ditentukan sebagai cadangan kemungkinan retur dan penghapusan piutang. Jurnalnya 5 April 2011 Kas 4 juta – Rp Biaya Penjualan Piutang 4 juta x 5% Rp Piutang pada bank EMAK Rp Piutang Rp jurnal pada saat menerima dana dari Bank Emak disertai biaya-biaya yang timbul. Apabila timbul pengembalian barang oleh debitur sebesar Rp dan penghapusan piutang karena tidak tertagih Rp maka jurnalnya adalah Retur Penjualan Rp Cadangan kerugian piutang Rp Piutang pada bank EMAK Rp Apabila seluruh piutang yang ditagih oleh bank EMAK sudah lunas maka sisanya menjadi hak perusahaan. Rp – + + = Rp Jurnalnya adalah Piutang/kas Rp Piutang pada bank EMAK Rp Menggadaikan Piutang Pledging Untuk penggadaian piutang pledging, piutang tetap dicantumkan sebagai aktiva lancar seluruhnya hanya diberi catatan masalah penggadaiannya. Pada prinsipnya sama seperti piutang usaha utang biasa, utang bank dsb. Baca Juga Pengantar Akuntansi dan Bisnis Pengertian Pasar Monopoli Pengertian Joint Venture Demikian pembahasan tentang metode pencatatan akuntansi piutang. Semoga bermanfaat.
Saat Anda menjalankan usaha, pencatatan piutang dapat dijadikan salah satu cara untuk meningkatkan penjualan dan menambah pelanggan. Memberi piutang pada klien akan memudahkan mereka membeli produk maupun jasa yang ditawarkan perusahaan Anda. Pastinya, saat terjadi perjanjian hutang piutang, wajib untuk melakukan metode pencatatan piutang perusahaan dagang yang baik. Sehingga sistemnya rapi dan berjalan lancar ke depannya. Peran Pencatatan Piutang dalam Bisnis Piutang merupakan salah satu aset perusahaan, karena itu harus dicatat dan jadi instrumen dalam laporan keuangan. Bisnis berskala mikro dan kecil mungkin belum kesulitan dalam mengingat piutang yang mereka miliki. Lebih jauh lagi, pegawai akan merasa aman dan nyaman bekerja di perusahaan tersebut. Sehingga retensi pegawai pun dapat dipertahankan dengan mudah. Ini sekaligus menghemat biaya rekrutmen. Tapi, tetap harus dicatat karena harus masuk ke dalam laporan piutang. Sedangkan, di perusahaan berskala medium hingga besar, pencatatan piutang usaha jelas hal yang wajib. Selain sebagai instrumen dalam laporan keuangan, adanya pencatatan piutang akan membuat aktivitas keuangan tertata rapi. Anda jadi tahu betul siapa saja yang memiliki hutang, berapa jumlahnya dan kapan tanggal jatuh temponya. Dengan begitu, saat tiba waktunya pun jadi lebih cepat dalam membuat dan mengirim faktur untuk melakukan penagihan. Secara umum, pencatatan piutang dagang akan mencegah perusahaan dari adanya piutang tak tertagih. Dengan begitu, kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Dalam perjanjian piutang dagang ada yang memberlakukan potongan diskon dan ada yang tanpa potongan. Berdasarkan hal ini, metode pencatatan piutang dagang terbagi jadi dua yaitu Gross Method dan Nett Method. Berikut ini penjelasan keduanya. 1. Gross Method Gross Method adalah metode pencatatan piutang kotor. Bila ada potongan dalam perjanjian piutang dagang, maka pencatatannya tidak dihitung potongannya. Jadi, metode pencatatan piutang dagang ini hanya berdasarkan totalnya saja. Bila ada potongan, maka akan diakui sebagai pengurang jumlah penjualan. 2. Nett Method Sebaliknya, Nett Method adalah metode pencatatan piutang bersih. Metode pencatatan piutang dagang ini berdasar pada jumlah yang sudah dikurangi dengan potongan penjualan. Kalau debitur ternyata tidak memanfaatkan potongan dari kreditur, maka akan timbul kelebihan pembayaran atas piutang. Kelebihan pembayaran ini diakui sebagai hasil di luar operasi atau hasil lain-lain. Metode Pencatatan Piutang Lainnya Selain Gross Method dan Nett Method, masih ada lagi metode pencatatan piutang dagang lainnya yang terbagi menjadi 4 jenis. Ini dia penjelasan lengkap tentang keempat metode tersebut 1. Metode Konvensional Pada dasarnya, ini adalah pencatatan ke kartu piutang. Sumber pencatatan piutang dagang ini bisa berasal dari 4 metode, tapi semuanya sama-sama tercatat di kartu piutang. Berikut ini adalah penjelasan keempat metodenya Faktur penjualan – jurnal penjualan – kartu piutang Bukti kas masuk – jurnal penerimaan kas – kartu piutana Memo kredit – jurnal retur penjualan – kartu piutang Bukti memorial – jurnal umum – kartu piutang 2. Metode Posting Langsung Ini adalah metode posting langsung ke dalam kartu piutang. Metode pencatatan perusahaan dagang ini terbagi lagi menjadi dua. Metode pertama adalah metode posting harian. Anda bisa posting langsung ke dalam kartu piutang dengan tulisan tangan. Jadi jurnal pencatatannya tidak rinci, melainkan hanya menunjukkan jumlah total harian saja. Bisa juga dengan cara posting langsung ke dalam kartu piutang dan pernyataan piutang. Metode pencatatan perusahaan dagang yang kedua dari posting langsung adalah metode posting periodik atau berkala. Jadi pencatatan piutang usaha tidak langsung atau tertunda. Penagihan piutang dilakukan secara berkala, sesuai siklus atau yang disebut sebagai cycle billing. Dalam pencatatan metode posting periodik tidak digunakan buku pembantu piutang. Selain itu, faktur penjualan dan dokumen pendukung yang diterima bagian penagihan akan diarsipkan oleh bagian piutang. Pengarsipannya sesuai dengan nama pelanggan, dalam arsip faktur yang belum dibayar. Arsip faktur penjualan ini berfungsi sebagai catatan piutang. 3. Metode Ledgerless Bookkeeping Lalu cara pencatatan piutang dagang berikutnya adalah ledgerless bookkeeping atau pencatatan tanpa buku pembantu. Jadi saat mendapat pembayaran dari debitur, kreditur dapat mencatat piutang dengan dua cara. Berikut ini penjelasan keduanya Kalau pelanggan melakukan pembayaran dalam jumlah penuh sesuai yang tercantum di dalam faktur penjualan, maka faktur yang bersangkutan diambil dari arsip faktur yang belum dibayar unpaid invoice file dan ditandai “LUNAS”. Faktur kemudian dipindahkan ke dalam arsip faktur yang telah dibayar paid invoice file. Kalau pelanggan membayar hanya sebagian dari jumlah yang tercantum di faktur penjualan, maka jumlah kas yang diterima dan sisanya yang belum dibayar oleh pelanggan akan dicatat di faktur tersebut. Lalu dibuat faktur tiruan yang isinya berupa info yang sama dengan faktur aslinya. Faktur tiruan ini lalu disimpan di dalam arsip faktur yang telah dibayar. Sedangkan faktur aslinya disimpan lagi ke dalam arsip faktur yang belum dibayar. 4. Metode Pencatatan dengan Komputer Ini adalah metode pencatatan perusahaan dagang yang sering digunakan saat ini. Secara umum, dalam sistem komputer akan dibuat dua macam arsip yaitu arsip transaksi transaction file dan arsip induk master file. Biasanya, pencatatan dengan komputer ini menggunakan sistem yang dinamakan batch system. Dalam batch system, dokumen sumber yang mengubah piutang dikumpulkan terlebih dahulu. Lalu setiap harinya akan dilakukan proses posting sekaligus agar catatan piutang selalu up to date atau mutakhir setiap harinya. Contoh Pencatatan Piutang Dagang Contoh pencatatan piutang dagang adalah sebagai berikut Pada tanggal 5 Juni 2022, PT JAYA menjual barang dengan harga Rp 10 juta. Ada potongan 2% dengan waktu jatuh tempo 30 hari 2/10-n/30. Maka pencatatan piutang dagangnya adalah sebagai berikut PT JAYA Jurnal Umum Tanggal Keterangan D Rp K Rp 5 Juni Gross Method Piutang Penjualan Kas Potongan Penjualan Piutang *2/100 x > jika potongan diambil Jika potongan tak diambil, maka Kas Piutang pembayaran otomatis di atas tanggal 15 Juni 2022 * 5 Juni Nett Method Piutang Penjualan * – 2/100 x Kas Piutang Jika potongan tak diambil, maka Kas Piutang Penghasilan di luar operasi/lain-lain Dari contoh pencatatan piutang dagang, Anda bisa menyesuaikan menurut metodenya. Baik dengan menghitung potongannya maupun tidak. Jika ingin pencatatan piutang usaha lebih akurat, dapat menggunakan pencatatan komputer karena setiap harinya data akan dimutakhirkan. Sekarang Anda sudah mengetahui dan memahami metode pencatatan piutang dagang. Laporan keuangan perusahaan dapat diselesaikan dengan mudah dengan bantuan Peakflo. Selain membantu menyusun laporan keuangan dan pencatatan piutang dagang, software Peakflo juga dapat membantu Anda untuk mengelola bisnis di jaman serba cepat dan modern ini. Jadi, sudah saatnya kamu ganti pencatatan piutang perusahaan dagang manual dengan berbagai fitur menarik yang ditawarkan Peakflo. Yuk, coba gratis sekarang! LuluLulu, seorang content marketer di Peakflo, berambisi untuk membantu bisnis memaksimalkan arus kas mereka melalui konten informatif. Di waktu senggang, Lulu suka bermain dengan adiknya atau kelima kucingnya yang sama-sama menggemaskan.
Karena sebagian besar Organisasi bisnis saat ini menawarkan fasilitas kredit kepada nasabahnya, sangat berguna untuk mengetahui perbedaan antara penjualan kredit dan piutang usaha. Bisnis mengizinkan mereka membayar barang dan jasa yang mereka beli di kemudian hari dalam periode yang ditentukan / disepakati setelah pembelian dilakukan. Proses ini dikenal dengan penjualan kredit. Sebagai hasil penjualan barang secara kredit, piutang usaha trade debitur ada. Piutang adalah jumlah total yang harus dibayar pelanggan untuk membayar organisasi. Kedua konsep tersebut ada dari fenomena yang sama, namun ada beberapa perbedaan yang signifikan antara penjualan kredit dan piutang usaha. Perbedaan utamanya adalah bahwa, penjualan kredit adalah barang yang menghasilkan pendapatan, dicatat dalam laporan laba rugi untuk periode tertentu sedangkan piutang disebut aset jangka pendek lancar yang tercatat di neraca pada tanggal tertentu. Apa itu Penjualan Kredit? Penjualan kredit mengacu pada penjualan non tunai dimana pelanggan diizinkan melakukan pembayaran untuk barang atau jasa yang mereka beli di kemudian hari. Disini pembeli memiliki kesempatan untuk membayar barang di masa depan baik dengan jumlah penuh dalam satu pembayaran atau dengan cicilan reguler kecil selama periode yang disepakati oleh kedua belah pihak. Apa itu Piutang Usaha? Piutang merupakan jumlah piutang yang harus dibayar oleh pelanggan ke organisasi bisnis sebagai hasil pembelian barang atau jasa secara kredit. Karena jumlah ini adalah sesuatu yang dimiliki oleh organisasi, namun belum diterima, aset tersebut diidentifikasi sebagai aset dan dicatat di bawah aset lancar di neraca. Kesamaan antara Penjualan Kredit dan Piutang Usaha Konsep kedua berasal dari titik yang sama, i. e. penjualan kredit • Gunakan kumpulan dokumen sumber yang sama untuk mencatat transaksi faktur Ex-Sales Apa perbedaan antara Penjualan Kredit dan Piutang Usaha? • Penjualan kredit merupakan sumber pendapatan, sedangkan piutang merupakan aset. • Penjualan kredit adalah hasil dari peningkatan total pendapatan organisasi. Piutang usaha menghasilkan peningkatan total aset organisasi. • Penjualan kredit disajikan dalam laporan laba rugi dengan kategori penjualan. Piutang disajikan pada Neraca dengan aset jangka pendek. • Penjualan kredit dihitung untuk periode tertentu Ex- Monthly / annual credit sales. Piutang merupakan nilai akumulatif. Nilai ini merupakan jumlah total pelanggan pada tanggal tertentu. • Penjualan kredit menentukan profitabilitas bisnis sementara piutang menentukan likuiditas bisnis. • Penjualan kredit adalah janji tanpa jaminan yang dibuat oleh pelanggan pada saat penjualan dilakukan. Piutang usaha dapat membuat ketentuan untuk meminimalkan ketidakamanan, untuk mengimbangi jumlah piutang tak tertagih Ex Bad Debt, Penyisihan piutang ragu-ragu. Menjual barang secara kredit membuat piutang usaha, i. e. satu tergantung pada yang lain. Penjualan kredit adalah sumber pendapatan dan dicatat dalam laporan laba rugi, terutama untuk periode tertentu. Sebaliknya, piutang merupakan jenis aset jangka pendek, yang tercatat di neraca buku akun. Ini adalah jumlah dari jumlah total yang harus dibayar, jadi tidak spesifik untuk periode tertentu.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kegiatan penjualan atas barang atau jasa semakin hari semakin ketat persaingannya. Inovasi yang diberikan oleh perusahaan atau penjual pun semakin bervariasi. Semakin banyak orang menyadari bahwa dalam kehidupan sehari-hari kegiatan penjualan ini tidak bisa dipisahkan. Kegiatan penjualan ini merupakan suatu kegiatan di mana perusahaan atau penjual menyerahkan barang atau jasa kepada pembeli dan kemudian pembeli membayar atas barang atau jasa yang diterimanya baik secara tunai maupun La Midjan dan Azhar Susanto, penjualan secara tunai ialah penjualan yang bersifat cash and carry pada umumnya terjadi secara kontan, dapat pula terjadi pembayaran selama satu bulan juga dianggap kontan. Transaksi penjualan tunai dikatakan telah terlaksana apabila perusahaan telah menerima pembayaran dari pelanggan atas barang atau jasa yang kemudian akan diserahkan oleh perusahaan kepada pelanggan. Penjualan dilakukan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pelanggan melakukan pembayaran harga barang atau jasa terlebih dahulu sebelum barang diserahkan kepada pelanggan. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang kemudian diberikan pada pelanggan dan transaksi penjualan kemudian dicatat oleh dengan penjualan tunai, uang langsung dibayar oleh pelanggan pada waktu transaksi, maka penjualan kredit pembayarannya dapat diterima beberapa waktu kemudian sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Menurut Mulyadi 2001220 “Penjualan kredit dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan pesanan yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut”. Sesuai dengan penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa penjualan kredit adalah transaksi penjualan yang pembayarannya dilakukan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan antara penjual dan kondisi persaingan yang semakin tajam menyebabkan setiap perusahaan harus berlomba memberikan kemudahan dalam persyaratan penjualan. Hal ini dapat dilihat dari berubahnya syarat pembayaran, perusahaan yang semula menjual produknya dengan cara tunai kemudian merubahnya dengan cara kredit. Tujuannya antara lain adalah untuk meningkatkan volume penjualan, meningkatkan laba serta untuk memenuhi syarat persaingan. Akan tetapi tidak setiap perusahaan diberikan persetujuan kredit ini. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi perusahaan akan pelanggan yang akan berbuat perusahaan yang menjual barang secara kredit, maka persetujuan kredit menjadi sangat penting. Keliru di dalam kebijakan pemberian kredit dapat berakibat adanya piutang yang tidak dapat ditagih dalam jumlah besar. Untuk itu perusahaan bisa menerapkan prinsip perkreditan yang dikenal dengan 5C yaitu character watak, yaitu menilai calon debitur mengenai karakter moral dan kemauannya untuk membayar,capacity kemampuan, yaitu kemampuan untuk membayar seluruh pinjamannya tepat pada waktunya,capital modal, yaitu kekayaan yang di miliki oleh debitur apakah cukup mampu dalam memenuhi pinjamannya,condition of economics, yaitu keadaan perkembangan ekonomi yang terjadi mempengaruhi usaha calon debitur,collateral jaminan atau agunan, yaitu jaminan apa yang di berikan bagi keamanan kredit oleh itu, perusahaan harus mempertimbangkan jumlah penjualan kredit yang akan diberikan, jumlah permintaan kredit yang tidak dapat dipenuhi, dan jumlah kredit yang menunggak. Bagi perusahaan yang masih tergolong dalam perusahaan kecil, fungsi persetujuan kredit dapat dilaksanakan oleh Kepala Bagian Keuangan/Akuntansi. Bagi perusahaan yang sudah besar mungkin harus dibentuk bagian tersendiri. Tugas pemberi otorisasi kredit pada umumnya adalah untuk pemberian kredit kepada pelanggan lama biasanya diadakan penelaahan status kredit dengan melihat kartu pembantu piutang langganan yang hendak membeli secara kredit. Dengan memperlajari kartu piutang tersebut dapat diketahui kredibilitas pelanggan itu bagaimanakah prosedur pemberian kredit bagi calon pelanggan? Untuk mengandalkan catatan kredit jelas perusahaan tidak punya. Bila ditolak begitu saja jelas sangat merugikan, karena calon pelanggan ini bisa saja menjadi pelanggan utama di kemudian hari. Berikut adalah pedoman umum pemberian kredit bagi calon pelangganselidiki reputasi perusahaan, atau reputasi manajemennyamintalah kepada calon pelanggan untuk menunjuk orang yang dapat memberi referensi. Akan lebih baik jika orang yang ditunjuk untuk memberi referensi adalah pelanggan lama referensi dari pelanggan lama mengenai kredibilitas calon pelangganapabila dipandang cukup baik kredibilitasnya, untuk tahap pertama berikan batas kredit yang tidak terlalu penjualan kredit terlaksana diperlukan pencatatan akuntansi sebagai berikutjurnal penjualan, digunakan untuk mencatat dan meringkas data penjualankartu piutang, catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi piutang perusahaan kepada tiap-tiap debiturnyakartu persediaan, catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi tentang rincian mutasi tiap jenis persediaan. 1 2 Lihat Money Selengkapnya
jelaskan tentang ketentuan pencatatan piutang berkaitan dengan penjualan kredit