Lanjutnya seragam sekolah anak anak panti asuhan yang juga turut terbakar harus segera difasilitasi agar saat kembali masuk aktifitas sekolah nantinya semuanya sudah memiliki seragam. "Ini musibah yang tidak diinginkan, Alhamdulillah semuanya masih dilindungi Allah yang Maha Kuasa," tuturnya.
ContohSurat Kunjungan Ke Panti Asuhan Sedang. Contoh surat permohonan kunjungan - saat akan melakukan kunjungan dalam rangka belajar maupun rekreasi ke suatu tempat seperti perusahaan, museum atau lainnya tidak bisa langsung masuk begitu saja. membutuhkan surat permohonan kunjungan untuk memberitahukan pihak terkait bahwa rombongan akan datang di hari tertentu.
BeberapaJenis Sumbangan Kebutuhan Panti Asuhan: 1. Bantu Makanan yang Bergizi. Kebutuhan panti asuhan pertama adalah memberi kebutuhan pangan / makanan yang bergizi untuk anak yatim, karena makanan merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi untuk pertumbuhan anak yatim. Dengan memberikan makanan yang baik, sehat dan bergizi, anda sudah
. - Panti asuhan menurut merupakan rumah tempat memelihara dan merawat anak yatim atau yatim piatu dan sebagainya. Departemen Sosial Indonesia menjelaskan, panti asuhan adalah suatu lembaga usaha kesejahteraan sosial yang mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan kesejahteraan sosial kepada anak asuhan juga melaksanakan penyantunan dan pengentasan anak telantar, memberikan pelayanan pengganti fisik, mental, dan sosial pada anak asuh, sehingga memperoleh kesempatan yang luas, tepat dan memadai bagi perkembangan kepribadiannya sesuai dengan yang diharapkan sebagai bagian dari generasi penerus cita-cita bangsa dan sebagai insan yang akan turut serta aktif di dalam bidang pembangunan nasional. Panti asuhan menurut Depsos memiliki dua tujuan, yaitu1. Panti asuhan memberikan pelayanan yang berdasarkan pada profesi pekerja sosial kepada anak terlantar dengan cara membantu dan membimbing mereka ke arah perkembangan pribadi yang wajar serta mempunyai keterampilan kerja, sehingga mereka menjadi anggota masyarakat yang dapat hidup layak dan penuh tanggung jawab, baik terhadap dirinya, keluarga dan Tujuan penyelenggaraan pelayanan kesejahteraan sosial anak di panti asuhan adalah terbentuknya manusia-manusia yang berkepribadian matang dan berdedikasi, mempunyai keterampilan kerja yang mampu menopang hidupnya dan hidup Permensos Nomor 30 Tahun 2011 tentang Standar Nasional Pengasuhan Anak untuk Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak, dalam bab 5 tentang kelembagaan ditegaskan, panti dapat beroperasi setelah mendapat izin operasional dari dinas sosial. Dinas Sosial di bawah Kementerian Sosial bertanggung jawab untuk melakukan peninjauan secara regular terhadap izin Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak LKSA seperti panti asuhan sebagai bagian dari pengawasan dan tanggung jawab dalam memberikan dan memperbarui izin LKSA. Izin harus diperbarui setiap lima tahun dan pertimbangan diperbarui setelah melihat hasil dari pengawasan. Bagi pihak yang berminat untuk mendirikan panti asuhan, berikut syarat untuk mendapatkan izin pendirian panti asuhan melansir SIPP KEMENPAN RB Dinas Sosial Kota Tidore Kepulauan. Persyaratan Surat permohonan Tanah hak milik bersertifikat atau hibah Susunan Pengurus Panti Sarana dan prasarana yang mendukung dan dihuni anak panti minimal 15 orang Akta Notaris Prosedur Mengajukan permohonan Berkas diterima/ditolak sesuai ketentuan Koordinasi Tim Teknis Peninjauan/survey dari Tim Teknis Rekomendasi dari OPD terkait Baca juga Sejarah Panti Asuhan adalah Sejarah Anak-Anak Serdadu Kementerian Tegur Tugas Dinsos dalam Mengawasi Panti Sosial - Sosial Budaya Kontributor Balqis FallahndaPenulis Balqis FallahndaEditor Dipna Videlia Putsanra
PANTI Asuhan Anak Yatim Piatu dan Fakir Miskin Al-Ilham, Jalan Unggas, Simpang Tiga, Pekanbaru. SELASAR RIAU, PEKANBARU - Sekelompok anak-anak asyik bermain catur di teras. Sedangkan lainnya, membuat tugas di kamar bersama-sama. Anak-anak perempuan lainnya, sibuk menjemur pakaian yang baru saja usai dicuci, dijemuran. Gambaran seperti itu, anak-anak bermain di teras, belajar bersama di dalam kamar bersama-sama, serta jemur pakaian saat matahari mulai naik, sudah terjadi sejak tiga bulan terakhir. Tidak banyak perabotan dalam kamar. Di ruang tidur seukuran 8x5 meter itu, hanya ada tiga alas tidur sudah lusuh. Di sisi dinding lainnya, terdapat rak meletakkan pakaian dan peralatan lain anak-anak panti asuhan. ANAK-anak penghuni Panti Asuhan Al-Ilham, Pekanbaru. Tak hanya sekelompok saja, setidaknya, 81 anak menghuni Panti Asuhan Anak Yatim dan Fakir Miskin Al-Ilham, Jalan Unggas, RT/RW 002/001, Simpang Tiga, Bukit Raya, Pekanbaru. Dari 81 anak penghuni Panti Asuhan Al-Ilham, perinciannya 43 laki-laki dan 38 perempuan. Hingga kini, sekolah diliburkan dari aktivitas belajar-mengajar. Penghuni panti terpaksa mengikuti proses belajar dari panti asuhan. Tengah pekan lalu, Pengelola panti, Badinar bercerita, Covid-19 membuat beban biaya bulanan semakin membengkak. Kondisi ini diperparah lagi dengan tagihan listrik PLN semakin membengkak dan mencekik leher. Ketika itu, ceritanya, dipicu pernyataan pemerintah, tagihan listrik akan diberi potongan. Badinar coba bayar lewat dari tenggat waktu. Nyatanya PLN datang dan langsung memutus aliran listrik di panti. Tanpa ada peringatan lebih dulu."Janji-janji listik murah itu omong kosong, harusnya kita kalau sudah berjanji itu harus ditepati," ucapnya kembali menceritakan kronologis peristiwa pemutusan listrik di panti. Waktu itu, usai bulan puasa. Hari Jumat, pengurus biasa memasak lapor ke Badinar, kalau listrik mendadak diputus. PENGELOLA Panti Asuhan dan Fakir Miskin Al-Ilham, Pekanbaru, Badinar. Emosinya memuncak saat tahu listrik di panti asuhan diputus secara sepihak oleh PLN. Ia sempat memaki pihak PLN yang hanya beban listrik saja bertambah, makan dan minum bagi anak-anak yatim piatu serta tak mampu menghuni Panti Asuhan Al-Ilham, ikut membengkak. Masa Covid-19 ini, pengelola harus memasak hingga 80 kilogram makanan harian. Badinar mengatakan, setiap bulannya panti asuhan harus mengeluarkan uang sedikitnya Rp 70 juta untuk biaya operasional tersebut. Jumlah tersebut, selain makan dan minum, juga memenuhi kebutuhan lainnya. Antara lain, biaya listrik, honor pengurus, dan sebagainya."Di sini jumlah penghuni beserta pengurus harian ada 85, dengan saya Badinar, cukup besar biaya makan setiap harinya," jelas awal-awal pandemi Covid-19, jelasnya, ia pernah mendapat bantuan dari Pemerintah Kota Pemko Pekanbaru berupa beras 10 karung, 5 bungkus minyak makan, mi instan, telur dan susu. Sebagai tambahan juga diberi masker dan hand ditanyakan, bagaimana anak-anak penghuni panti berjumlah 81 orang bersekolah. Badinar menjelaskan, semua anak bersekolah di Smart Indonesia School, mulai SD, SMP hingga SMA/SMK sederajat. Namun selama pandemi, anak-anak belajar dari rumah dengan metode dalam jaringan daring. Sesekali ada kunjungan dari para guru ke mengatakan, Smart Indonesia School memberikan potongan biaya masuk sekolah dan uang SPP. Untuk biaya masuk, tuturnya, dari Rp 3 juta, pengelola Panti Asuhan hanya membayar Rp 1 juta. Begitu juga pembayaran SPP, dari Rp 300 ribu menjadi Rp 150 ribu per antar dan jemput anak-anak Panti Asuhan bersekolah. "Sebelum Covid-19, anak-anak biasanya diantar ke sekolah dengan bus milik panti. Tapi sekarang, mereka harus belajar dari rumah saja," kata asuhan ini sudah berdiri selama lima tahun silam. Berawal dari hanya satu unit rumah tua terbuat dari papan kayu. Setelah Badinar punya cukup uang, ia membeli tanah tak jauh dari lokasi panti saat ini."Surat izin operasional dari Pemerintah Kota Pekanbaru, Dinas Sosial dan Pemakaman, berlaku sejak 13 Oktober 2016 hingga 13 Okrober 2021, tapi kami sudah buka tiga bulan sebelum itu," katanya menjelaskan. Setiap tahunnya, penghuni panti asuhan akan berganti. Anak-anak yang sudah tamat sekolah tidak lagi tinggal di panti dan digantikan dengan anak-anak akan masuk."Tahun kemarin sudah ada tamat 5 anak dan bekerja," asuhannya merawat anak-anak piatu dan fakir miskin. Selama pandemi, bagi mereka yang masih punya keluarga biasanya pulang ke rumah untuk beberapa Faruq 14, penghuni panti siang itu sedang melihat temannya bermain catur. Ia mengatakan, kegiatan anak-anak di panti selama pandemi adalah membersihkan pekarangan, merawat tanaman, dan belajar."Saya belajar online pakai ponsel abang, tugas dikumpul lewat ponsel, kadang videocall, untuk kuota dibeli pakai uang sendiri. Hanya saja, saya sulit memahami materi selama belajar online," kata bocah kelas 1 SMP sendiri berharap selamanya panti akan terus berdiri. "Saya berdoa semua penghuni selalu diberi kesehatan, umur panjang, dimudahkan rezekinya. Sekolah sampai mencapai cita-cita mereka," tutupnya.
Panti Asuhan Arrobitoh membuka pendaftaran setiap tahun dengan waktu pendaftaran menyesuaikan kenaikan kelas sekolah. Adapun syarat dan berkas yang perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut 1. Anak Yatim/Yatim-Piatu 2. Surat Kematian Ayah 3. Surat Keterangan Tidak Mampu dari Lurah 4. Usia Minimal 6 Tahun dan Maksimal Kelas 6 SD/MI 5. Sehat Jasmani dan Rohani 6. Dapat Mengikuti Pendidikan di Lembaga Pendidikan Formal 7. Menyerahkan Akte Kelahiran atau Surat Keterangan Kenal Lahir 8. Menyerahkan Kartu Keluarga 9. Melampirkan Medical Check Up Surat Keterangan Sehat dari Puskesmas Setempat 10. Raport Terakhir dan Pas Foto 4x6 tiga Lembar beserta Softcopy Catatan Pendaftaran tidak dipungut biaya apapun dan seluruh biaya hidup dan pendidikan anak asuh ditanggung oleh yayasan GRATIS
Brebes - Aan Diniyati 40, warga Desa Kertabesuki, Wanasari, Brebes, harus mendorong kursi roda sejauh 10 kilometer demi mengantar suami ke rumah sakit, dua kali sepekan. Aktivitas ini terpaksa dilakukan Aan sejak 2018 karena tak punya Diniyati mengaku dirinya harus mendorong sendiri kursi roda karena tidak memiliki biaya untuk sewa ambulans. Terlebih dalam satu minggu harus dua kali bolak balik ke rumah sakit, tentu akan memerlukan banyak biaya."Alasannya karena tidak ada ongkos buat bayar sewa ambulans. Kan harus beli bensin sama bayar sopir. Jadi jalan kaki saja sambil dorong suami ke Rumah Sakit Bhakti Asih," ungkap Aan Diniyati kepada detikJateng, Sabtu 10/6/2023. Suami Aan Diniyati, divonis gagal ginjal sejak 5 tahun silam. Sejak itulah, Nurohman 56, suami Aan, rutin menjalani cuci darah di RS Bhakti darah ini dilakukan rutin dua kali dalam satu pekan. Setiap kali cuci darah, Aan mengantar sendiri suaminya itu dengan berjalan kaki dorong kursi tempuh dari rumah ke rumah sakit pun lumayan jauh, sekitar 5 km. Sehingga dalam sekali berobat dia harus jalan 10 km pulang mengurus suami, wanita ini mengaku, perhatian terhadap anak berkurang. Selain harus mengurus keperluan sehari hari, dia juga perlu mencari nafkah untuk alasan itu, Aan menitipkan anaknya ke salah satu panti asuhan agar bisa tetap sekolah. "Supaya bisa tetep sekolah, anak saya satu satunya saya titipkan ke panti asuhan. Alhamdulilah biaya sekolah ditanggung panti," Direktur RS Bhakti Asih, dr Khoziatun Azmi mengatakan, selama masa pengobatan semua biaya ditanggung oleh BPJS Kesehatan Penerima Bantuan Iuran PBI. Sehingga, keluarga tidak perlu mengeluarkan biaya apapun."Alhamdulillah, selama cuci darah menggunakan BPJS Kesehatan PBI. Jadi, tidak bayar," tukas Azmi. Simak Video "Ganjar Ingatkan Bahaya Hoaks Saat Hadiri Haul KH Dalhar Watucongol" [GambasVideo 20detik] aku/aku
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Di era perkembangan teknologi yang masif seperti saat ini, kita dapat dengan mudah mendapatkan hiburan, pendidikan, dan sebagainya lewat Internet dari Smartphone yang kita genggam. Namun hal ini tidak menjamin bahwa pendidikan akan merata. Nyatanya masih banyak anak-anak yang kekurangan ekonomi, maupun sudah kehilangan orang tuanya sejak dari itu, Panti Asuhan masih ada hingga saat ini pada masa perkembangan teknologi yang sangat masif. Tercetus dari orang-orang yang dermawan yang ingin membantu pendidikan anak-anak yang kurang beruntung sambil berkegiatan sesama anggota panti asuhan. Pada beberapa waktu lalu, saya dan teman-teman saya berkesempatan mengunjungi panti asuhan Destawan. Terletak di Dusun Kanginan, Desa Sawan, Kec. Sawan, Kab. Buleleng, Bali, Panti asuhan ini memiliki anak asuhan sebanyak 35 orang. Anak asuh tersebut ada dari jenjang TK, hingga perguruan tinggi. Namun mayoritas anak asuhnya merupakan siswa SMP dan SMK. Panti Asuhan Destawan merupakan salah satu dari beberapa panti asuhan Hindu yang ada di Bali. Maka dari itu panti asuhan ini memiliki dasar Tri Hita Karana dalam menjalankannya. Anak asuh ini berakhir di Panti Asuhan Destawan tak selalu karena kehilangan orang tuanya sejak kecil. Namun, ada yang masih memiliki orang tua, namun orang tua mereka tidak bisa mengurus anaknya karena perekonomian mereka. Di panti asuhan ini, anak-anak asuh diajarkan untuk bersopan santun, berbudi pekerti, memiliki rasa syukur yang tinggi, dan tidak lupa kepada yang asuhan Destawan ini berdiri pada tahun 2009. Didirikan oleh seorang guru di angkat pada tahun 1995, Pak Ketut Suterisna menemui banyak anak-anak di desanya yang tidak bersekolah dan memiliki kualitas pendidikan yang dapat dikatakan rendah. Bahkan, tak sedikit juga anak-anak dilingkungannya yang mayoritas beragama Hindu diasuh oleh panti asuhan non Hindu. Dari hal itu, hati Pak Ketut Suterisna terketuk dan merasa terpanggil untuk membantu bagaimana anak-anak yang kurang beruntung dapat berpendidikan yang tinggi. Karena hanya dengan pendidikanlah mereka dapat mengubah nasib hidup bermodal tekad, Pak Ketut Suterisna dengan istrinya membentuk Panti Asuhan Destawan. Walau serba kekurangan dan hanya bermodal karpet dan meminjam gedung, Pak Ketut Suterisna mampu mendirikan panti asuhan dengan tujuan membantu anak-anak yang kurang beruntung agar dapat belajar dan memiliki pendidikan yang tinggi. Dengan niat dan tujuan yang positif, Panti Asuhan Destawan bisa seperti sekarang Asuhan Destawan didirikan dengan tujuan untuk membantu anak-anak cerdas yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Setiap semester, Pak Ketut Suterisna menghadap kepada kepala sekolah dari tempat anak asuhnya bersekolah untuk mendapatkan kebebasan dari biaya sekolah. Pak Ketut Suterisna mengajukan sekolah untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah. Sekolah dari anak-anak asuh Panti Asuhan Destawan merupakan sekolah di luar dari panti asuhan, maka sangat dibutuhkan biaya agar kecerdasan anak-anak asuh dapat terus berkembang. dokpri Tak hanya pendidikan akademis, anak-anak asuh juga memiliki kegiatan di panti asuhan untuk mengisi waktu luang. Dari memelihara binatang sapi untuk para anak-anak asuh laki-laki, dan binatang babi untuk anak-anak asuh perempuan. Selain itu, anak-anak asuh panti juga mendapatkan pelatihan dan pembelajaran setiap hari Sabtu, yaitu dari belajar agama dari kementerian agama Kabupaten Buleleng, belajar musik tradisional gambelan, dan belajar bahasa Jepang dan bahasa manusia sudah sepatutnya mendapatkan pendidikan yang layak demi mendapatkan masa depan yang cerah. Maka langkah Pak Ketut Suterisna untuk mendirikan Panti Asuhan Destawan merupakan langkah yang sangat mulia dan banyak dari anak-anak asuh yang awalnya memiliki nasib yang kurang beruntung, menjadi memiliki harapan masa depan yang cerah dengan segala kegiatan yang dilakukan di panti, dan pastinya berpendidikan yang tinggi. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
biaya masuk panti asuhan